Senin, 26 November 2012

Kebudayaan Suku Jawa dan Kebudayaan Kota Semarang


Kebudayaan Suku Jawa dan Kebudayaan Kota Semarang
Kebudayaan Suku jawa
Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) merupakan suku terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Yogyakarta. Sekitar 41,7% penduduk di Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain tiga provinsi diatas, suku Jawa juga banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka lebih banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan juga Cirebon. Suku Jawa juga mempunyai sub-suku, diantaranya Osing dan Tengger. Selain itu, suku Jawa berada pula di negara Suriname, Amerika Tengah karena zaman kolonial Belanda suku Jawa dibawa ke sana sebagai pekerja dan kini suku Jawa disana dikenal sebagai Jawa Suriname.
Bahasa
Sebagian besar suku Jawa menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dan berbicara sehari-hari. Pada survei yang diadakan majalah Tempo, awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, sekitar 18% menggunakan mencampurkan bahasa Jawa dan Indonesia, sedangkan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi. Perbedaan tersebut berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang lebih dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, serta membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.
Kepercayaan
Sebagian besar suku Jawa secara nominal menganut agama islam. Namun tidak jarang pula mereka menganut agama protestan dan katolik. Kebanyakan mereka terdapat di daerah pedesaan. Selain agama diatas, mereka juga penganut agama hindu dan Buddha. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal dengan sifatnya yang sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.
Profesi
Mayoritas suku Jawa berprofesi sebagai petani, namun saat mereka tinggal di perkotaan mereka mendominasi sebagai pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.
Stratifikasi sosial
Suku Jawa juga terkenal dengan pembagian golongan-golongan sosialnya. Seorang pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok, yaitu kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang sangat taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi sekarang ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.
Seni
Masyarakat Jawa terkenal dengan budaya seninya, terutama yang dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
Kebudayaan kota Semarang
Kota Semarang adalah ibukota provinsi Jawa Tengah. Semarang merupakan kota yang dipimpin wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan juga wakil walikota Hendrar Prihadi, SE, MM. kota semarang terletak sekitar 446 km disebelah timur Jakarta atau sekitar 312 km sebelah barat Surabaya dan 624 km sebelah barat daya Banjarmasin. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan dan Kabupaten Kendal di sebelah barat.
Penduduk
Penduduk di kota Semarang umumnya adalah suku Jawa. Mereka menggunakan bahasa jawa untuk bertutur kata sehari-hari. Mereka menganut agama islam, dan Semarang memiliki komunitas tionghoa yang besar. Komunitas tersebut sudah berbaur dengan penduduk wilayah setempat dan menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi satu sama lain.
Adat Istiadat Semarang
Sebagai ibukota Jawa Tengah, Semarang memiliki budaya yang sangat kental. Salah satu tradisi adat dari Semarang adalah perayaan tradisi Dudgeran. Dari tradisi tersebut, kita dapat melihat percampuran seluruh budaya yang ada di Semarang. Perpaduan budaya tersebut dapat dilihat pada “warak endog”, adalah boneka binatang rasaksa yang merupakan mitologis yang digambarkan sebagai symbol akulturasi budaya di Semarang. Kata warak berasal dari bahasa arab “wara’I” yang artinya suci. Sedangkan edog (telur) merupakan symbol pahala yang diterima manusia setelah menjalani proses suci.
Kesenian Kota Semarang
Salah satu kesenian di Semarang adalah tarian. Salah satu tarian yang sering ditampilkan adalah Tari Semarangan. Tarian ini merupakan salah satu kebudayaan asli kota Semarang. Tarian ini memiliki tiga jenis gerakan dasar, yaitu “ngondek”, “ngeyek”, dan “genjot”. Ketiga merupakan gerakan baku yang berpusat pada pinggul, gerakan tangan atau “lambeyan” merupakan sebuah gerakan yang berpusat pada pergelangan tangan. Selain itu, ada Tari Topeng. Para penari mengenakan topeng, namun topeng tersebut tidak dipakai di wajah, melainkan membuat sebuah komposisi gerakan yang memainkan dua topeng tersebut. Tari Topeng memang lebih menonjolkan pada busana maupun properti yang dipakai oleh penarinya.
Gambang Semarang mungkin juga menjadi salah satu kesenian yang cukup menarik di Semarang. Selain terdiri dari unsur musik, vokal, dan juga lawak/lelucon, Gambang Semarang juga dipadu dengan tarian tradisional. Seiring perkembangannya, Gambang Semarang dipadukan pula dengan seni gerak tari, yang pada masa lampau ditarikan oleh penari-penari transeksual. Seni tari Gambang Semarang memiliki gerakan yang berpusat pada pinggul penarinya.
Julukan Kota Semarang
Kota Semarang memiliki beberapa julukan diantaranya:
  1. Venice van Java: kota semarang banyak dilaui oleh sungai-sungai, seperti di Venice (Italia) sehingga Belanda menyebut semarang dengan julukan tersebut.
  2. Kota Lumpia: disebut seperti itu karena semarang terkenal dengan makanan khasnya, yaitu lumpia. Lumpia terbuat dari akulturasi budaya Jawa dan Cina.
  3. Kota Atlas: maksud kota atlas adalah aman, tertib, lancer, asri dan sehat.
Pariwisata
Beberapa tempat wisata di Semarang:
  1. Wisata Alam
·         Pulau Tirangcawang, di kelurahan Tugu
·         Pulau Tirang, di kelurahan Tambak Harjo
·         Pulau Marina, di kelurahan Tawangsari
·         Pantai Maron, di kelurahan Tambak Harjo
  1. Wisata Sejarah
·         Museum MURI, di kelurahan Tegalsari
·         Museum Jamu Nyonya Meneer, di kelurahan Muktiharjo
·         Museum Jawa Tengah, di kelurahan Gisikdrono
·         Lawang Sewu, di kelurahan Pindrikan Kidul
  1. Wisata Religi
·         Masjid Agung Jawa Tengah, di kelurahan Sambirejo
·         Gereja Blenduk, di kecamatan Semarabg Utara
·         Candi Tugu, di kelurahan Tugorejo
·         Klenteng Sampoo Kong, di daerah Simongan
Makanan Khas Semarang
Di bawah ini terdapat beberapa contoh makanan khas Semarang, diantaranya:
  1. Bandeng presto
Makanan ini adalah masakan yang paling khas dan paling terkenal dari kota Semarang. Bahan utamanya tentu saja ikan bandeng. Cirri yang paling khas dari bandeng presto adalah duri ikan yang sudah lunak dan mudah diamakan.
  1. Lumpia
Makan ini terbuat dari lembaran tepung terigu yang di isi rebung dan juga daging.
  1. Wingko Babat
Wingko babat terbuat dari beras ketan dan juga kelapa. Pada awalnya wingki babat berasal dari daerah babat, Jawa Timur. Akan tetapi seiring waktu, makanan tersebut menjadi cirri khas Semarang.
Candi di Semarang
  1. Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, obyek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.

Sumber:

Senin, 19 November 2012

Pengertian Hakikat Ilmu Budaya Dasar dan Hubungan Kebudayaan dengan Teknologi


Pengertian Hakikat Ilmu Budaya Dasar dan Hubungan Kebudayaan dengan Teknologi

Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang diharapkan memberikan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yamg mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Secara sederhana Ilmu budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar, ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
a.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
b.      Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
c.       Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.







Hubungan Teknologi dengan Kebudayaan
Teknologi yang berkembang pesat saat ini memiliki dua pandangan, yaitu pandangan positif dam negative. Hubungan antara teknologi modern dengan kebudayaan sangat erat kaitannya, terutama dalam hal kebiasaan yang mulai tersisihkan. Sebagai contoh dalam hal negatif, masyarakat lama Indonesia melakukan silaturahmi dengan berkunjung atau bertemu langsung, tetapi sekarang setelah adanya teknologi yang canggih masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan lama tersebut. Mereka sudah menggunakan fasilitas internet dengan jejaring sosialnya seperti facebook, email dan juga twitter untuk bersilaturahmi.
Sedangkan dalam hal positif, teknologi sangat bermanfaat sekali terutama umtuk mendapatkan informasi. Pekerjaan yang sulit dapat menjadi sangat mudah dengan adanya teknologi yang canggih. Teknologi bukan lagi menjadi kebutuhan tersier, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer yang sangat diperlukan dan tidak bias dipisahkan.
Pengaruh Paling Besar Terhadap Kebudayaan
Kehadiran teknologi membawa pengaruh yang sangat besar tehadap kebudayaan terutama perkembangan masyarakat remaja. Saat ini banyak fasilitas yamg memudahkan para remaja untuk melakukan hal-hal positif, tapi tidak jarang pula mereka memanfaatkan fasilitas tersebut untuk hak-hal negative yang tanpa sadar dapat menghancurkan masa depan mereka. Banyak dari mereka yang menggunakan fasilitas tersebut terutama internet untuk membuka situs porno yang tentunya melanggar norma asusila yang berkembang di masyarakat.
Saat ini pula, gaya berpakaian remaja juga sudah jauh dari norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
Memang sulit untuk menyaring positif dan negatifnya, kita harus lebih bijak dalam menyikapi globalisasi dan perkembangan zaman dengan kebudayaan bangsa kita sendiri dan tetap mematuhi aturan norma yang berlaku. Sebaiknya teknologi digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin dan lebih arif agar tidak mengikis kebudayaan masyarakat itu sendiri. Perkembangan teknologi memang membawa kesempatan bagi kita untuk dapat dengan mudah mengetahui segala sesutu di belahan dunia, namun tidak menutup kemungkinan pula perkembangan teknologi dapat membuat jati diri bangsa Indonesia hilang.


Minggu, 11 November 2012

Hubungan Manusia Dengan Masyarakat


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Definisi manusia
 Manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks. Manusia merupakan perpaduan antara  makhluk material dan makhluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaltivitas dirinya. Berikut adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
a.      NICOLAUS D. dan A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
b.      ABINENO J.I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa”  dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
c.       UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
d.      SOKRATES
Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e.      KESS BERTENS
Manusia adalah suatu makhlukyang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f.        I WAYAN WARTA
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
g.      OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
h.      ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
i.        PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Sumber: http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html


Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Definisi-definisi budaya menurut para ahli:

a.      Koentjaraningrat (2002)
·         mendefinisikannya sebagai seluruhtotal dari fikiran, karya & hasil karya manusia yang tidak berakalkepada nalurinya & yang hanya dicetuskan oleh manusiasesudah proses belajar.
·         Definisi tersebut mendominasi pemikiran dalam kajian-kajianbudaya di Indonesia sejak tahun 70an, sejak buku ‘KebudayaanMentalitas dan Pembangunan’ diterbitkan.
·         Hal serupa dikemukakan oleh Van Peursen (1988) -menyatakan kebudayaan sebagai proses belajar yang besar.
Koentjaraningrat (2002) memecahnya kpd 7unsur:
·         Sistem kepercayaan dan upacara keagamaan
·         Sistem dan organisasi kemasyarakatan
·         Sistem pengetahuan
·         Bahasa
·         Kesenian
·         Sistem pendapatan hidup
·         Sistem teknologi & peralatan
b.      Herskovits
·         mendefinisikan hasil karya manusia (culture is thehuman-made part of the environment).
c.       Ertinya
·         Mendefinisikannya sebagai sesuatu yang merupakan hasil dari perbuatanmanusia, baik hasil itu abstrak maupun nyata, asalkanmerupakan proses yang terlibat, secara fizik dan sosial.
d.      Harry C. Triandis
Mendefinisikannya sebagaidasar yang objektif & subjektif.



Pengertian kebudayaan
a.      Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski: mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
b.      Andreas Eppink: kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c.       Edward Burnett Tylor: kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d.      Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi: kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sumber:   http://www.scribd.com/doc/19756481/BAB-2-Definisi-Budaya
   http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Definisi_Budaya



Kebudayaan Diantara Masyarakat

Secara sederhana dapat dikatakan, manusia bertindak sebagai pelaku dari kebudayaan. Sedangkan kebudayaan dikatakan sebagai objek yang dilakukan manusia. Kebudayaan terbentuk dari perilaku yang dilakukan oleh manusia dalam menghadapi penyelesaian suatu masalah. Dalam rangka memecahkan masalah tersebut, manusia melakukan berbagai cara untuk dapat bertahan. Dari hal yang dilakukan itulah terbentuk kebudayaan. Kebudayaan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah disebut sebagai pedoman bertingkah laku.
Dalam hal berhadapan dengan imigran yang berbeda kebudayaan  masyarakat memiliki beberapa cara dalam menghadapinya. Cara yang dipilih tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan, seberpa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli dan tipe pemerintahan yang berkuasa.

·         Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
  • Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
  • Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
  • Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Definisi_Budaya